Selasa, 02 Juni 2015

MEMILIH MASALAH PENELITIAN


Hal yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian ini adalah bahwa keputusan dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri. Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukan topik penelitian.

Untuk menentukan topik penelitian Narbuko dan Achmadi (2002) menyampaikan bahwa sebelum menentukan topik penelitian, seorang peneliti harus terlebih dahulu menanyakan pada diri sendiri tentang beberapa pertanyaan berikut :
“Apakah topik tersebut dapat dijangkaunya/ dikuasainya (manageble topic)?”
“Apakah bahan-bahan/ data-data tersedia dengan cukup (obtainable data)?”
“Apakah topik tersebut penting untuk diteliti (significancy of topic)?”
“Apakah topik tersebut menarik untuk diteliti dan dikaji (interested topic)?”
Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002), meliputi :
1. Masalah masih baru. “Baru” dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap atau diteliti oleh orang lain dan topik masih hangat di masyarakat, sehingga agar tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang penelitian terkini.
2.Aktual. Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen keperawatan akan meneliti tentang masalah gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengalami hemodialise berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus melakukan survey dan memang menemukan masalah tersebut, meskipun tidak pada semua pasien. 
3.  Praktis. Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, artinya hasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna.
4.  Memadai. Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil yang kurang jelas dan menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah penelitian yang terlalu sempit akan memberikan hasil yang kurang berbobot.
5.  Sesuai dengan kemampuan peneliti. Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang akan diteliti, jika tidak, hasil penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah (akademis) maupun praktis
6. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah. Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.
7. Ada yang mendukung, Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak jarang masalah-masalah penelitian yang menarik akan mendapatkan sponsor dari instansi-instansi pendukung, baik pemerintah maupun swasta.
Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, sebelum melakukan pemilihan masalah penelitian, maka peneliti harus menjawab beberapa pertanyaan berikut agar masalah yang diteliti layak dan relevan (Notoatmodjo, 2002):
1.   Apakah masalah yang akan diteliti merupakan masalah yang sedang hangat di dalam masyarakat saat ini?
2.   Apakah masalah tersebut benar-benar aada di dalam masyarakat?
3.    Sejauh mana masalah tersebut dirasakan? Apakah penduduk atau masyarakat merasakan masalah tersebut?
4.   Apakah masalah tersebut mempengaruhi kelompom tertentu, misalnya ibu hamil, bayi, atau anak balita?
5.   Apakah masalah tersebut berhubungan dengan masalah sosial, kesehatan ataau ekonomi yang luas?
6.   Apakah masalah tersebut berhubungan dengaan kativitas program yang sedang berjalan?
7.   Siapa lagi yang tertarik atau terlibat dalam masalah tersebut?
Dengan beberapa pertimbangan dan pertanyaan tersebut, diharapkan akan dapat dirumuskan masalah penelitian yang layak dan relevan, sehingga masalah penelitian memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun aplikatif.

SUMBER MASALAH PENELITIAN 
Menurut Turney dan Noble (1971, dalam Danim, 2003) sumber masalah penelitian empiris dapat berasal dari
1. Pengalaman pribadi
2. Keterangan yang diperoleh secara kebetulan
3. Kerja dan kontak profesional
4. Pengujian dan pengembangan teori yang ada
5. Analisis literatur profesional dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
Telah disebutkan sebelum Bagian ini bahwa titik awal suatu kegiatan penelitian adalah upaya membuat rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah penelitian bisa dibuat oleh seorang peneliti melalui beberapa kemungkinan latar belakang yang dibuat :
(1)     Setelah menyadari adanya suatu permasalahan kehidupan yang sedang dihadapi manusia atau masyarakatnya. Masalah kehidupan yang sedang hangat dibicarakan dalam buku ini disebut ”topik masalah” Topik masalah inilah yang menyadarkan seorang pemikir untuk berperan memecahkan sejumlah rumusan masalah penelitian yang terkait dengan topik masalah itu tadi.
(2) Setalah menyadari potensi permasalahan di masa datang setidaknya menurut pandangan dan pertimbangan teoritis dari suatu bidang keilmuan. Potensi permasalahan itu perlu diantisipasi pemecahannya. Sehubungan dengan itu diperlukan penelitian terhadap butir-butir permasalahan yang secara khusus telah dirumuskan.

Dari suatu topik masalah penelitian dapat dirumuskan satu atau lebih butir masalah penelitian. Ada lima tipe topik masalah penelitian yang dapat digarap oleh seorang peneliti. Mahasiswa S1 dianjurkan memilih masalah tipe 1 atau 2 pada tabel dibawah ini 

Tipe Alasan mengapa dipermasalahkan

Tipe 1 Keperluan mendeteksi penyebab terjadinya suatu fenomena yang merugikan atau menguntungkan agar gejala dan akibat lanjutannya dapat diatasi atau dipacu

Tipe 2 Keperluan Memperbaiki kesalahan kebijaksanaan peruahaan (pemerintah) yang tengah berjalan agar kelemahan-kelemahan yang ada dapat diatasi

Tipe 3 Keperluan meramalkan akibat positif dan negatif dari suatu kebijaksanaan baru, langkah dini dapat diarahkan untuk menaikkan yang positif dan menihilkan yang negatif.

Tipe 4 Keperluan mengkuantitatifkan strategi kebijakan yang masih konsepsional sehingga dapat menjadi operasional.
Tipe5 Keperluan membuat pendekatan baru atau alternatif guna meningkatkan ketelitian pengukuran mengenai cara pengukuran yang telah dirumuskan oleh teori lain atau peneliti sebelumnya

Dari suatu topik yang menarik untuk diteliti diperlukan langkah merumuskan masalah. Adapun langkah untuk merumuskan masalahan penelitian dapat menggunakan satu atau dua dari teknik berikut :
(1) Teknik pengenalan Beda Garis Fenomena Ideal terhadap Garis Fenomena Nyata (teknik BEGFI-GAFETA)

(2) Teknik pengenalan Efek Benturan Dua Arus Fenomena Berlawanan Arah (Teknik EBDA-FENOBA)

Dalam memilih rumusan masalah penelitian yang akan dijadikan awal penelitian, maka perlu diperhatikan ketentuan sebagai berikut ; Ciri-ciri pernyataan Masalah Penelitian yang baik

1) Masalah yang dipilih harus mempunya nilai penelitian
a. Masalah harus mempunyai keaslian
b. Masalah harus menyatakan suatu hubungan
c. Masalah harus merupakan hal yang penting
d. Masalah harus dapat di uji
e. Masalah harus mencerminkan suatu pertanyaan

2) Masalah yang dipilih dengan bijak, artinya :
a. Data serta metode untuk memecahkan masalah harus tersedia
b. Biaya untuk memecahkan masalah, secara relatif harus dalam batas-batas kemampuan
c. Waktu memecahkan masalah harus wajar
d. Biaya dan hasil harus seimbang
e. Administrasi dan sponsor harus kuat
f. Tidak bertentangan dengan hukum dan adat

3) Masalah dipilih dengan kualifikasi peneliti
a. Menarik bagi peneliti
b. Masalah harus sesuai dengan kualifikasi peneliti
Seorang mahasiswa harus bersungguh-sungguh dalam upaya mengidentifikasi dan merumuskan ”masalah penelitian”. Upaya membuat skripsi atau tesis untuk gelar kesarjanaannya, tak lain mempraktekkan kegiatan penelitian secara mandiri. Ketika itu dia bertindak sebagai peneliti pemula dan ia sebenarnya sedang digodok menjadi seorang ”Problem solver” (pemecah masalah kehidupan) yang efektif.

Manfaat Penelitian Skripsi Mahasiswa yang Terbimbing Baik

1) Bagi Lembaga
 Orisinilitas karya tulis sarjana yang ditelurkan lebih terjamin dan lebih terasakan
-
 Mutu Sarjana yang diluluskan lebih tinggi dan handal

 Kegiatan akademik di Kampus akan lebih hidup dan berbobot


2) Bagi Mahasiswa
 Mendapat pengalaman meneliti yang berharga

 Mendapat pembinaan diri menuju pribadi berkualitas

 Mempersembahkan hasil karya yang dapat membanggakan


3) Bagi Dosen Pembimbing
 Menambah penalaran ilmu khususnya pengetahuan terapan

 Menambah khasanah data dan informasi yang terpercaya

 Menambah tajam wawasan keilmuan dan prestasi akademik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar