1.
Urutan kerja
atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?
2.
Alat-alat
(instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan
data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?
3.
Bagaimana
melaksanakan penelitian tersebut?
Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan
kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu
penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau
tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses)
penelitian. Metode penelitian menggambarkan
rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus
ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut
diperoleh dan diolah/dianalisis. Dalam prakteknya terdapat sejumlah
metode yang biasa digunakan untuk kepentingan penelitian.
Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, Suryabrata
(1983) mengemukakan sejumlah metode penelitian yaitu
sebagai berikut
1.
Penelitian
Historis yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau
secara sistematis dan obyektif.
2.
Penelitian
Deskriptif yang yang bertujuan untuk membuat deskripsi
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau
daerah tertentu.
3.
Penelitian
Perkembangan yang bertujuan untuk menyelidiki pola dan urutan
pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.
4.
Penelitian
Kasus/Lapangan yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar
belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungansuatu obyek
5.
Penelitian
Korelasional yang bertujuan untuk mengkaji tingkat
keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan
koefisien korelasi
6.
Penelitian
Eksperimental suguhan yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol/kendali
7.
Penelitian
Eksperimental semu yang bertujuan untuk mengkaji kemungkinan
hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada
kontrol/kendali, tapi dapat diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan
pengendalian.
8.
Penelitian
Kausal-komparatif yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab-akibat, tapi tidak dengan jalan eksperimen tetapi
dilakukan dengan pengamatan terhadap data dari faktor yang diduga menjadi
penyebab, sebagai pembanding.
9.
Penelitian Tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan
baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.
McMillan dan Schumacher (2001) memberikan pemahaman
tentang metode penelitiandengan
mengelompokkannya dalam dua tipe utama yaitu kuantitatif
dan kualitatif yang masing-masing terdiri atas beberapa
jenis metode penelitian sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.
Jenis-Jenis
Metode Penelitian
Jenis-jenis metode penelitian lain dapat dibedakan atas dasar beberapa sumber referensi berikut
ini.
Jenis-Jenis Metode Penelitian Menurut Ahli
Banyaknya jenis metode penelitian sebagaimana
dikemukakan di atas, dilandasi oleh adanya perbedaan pandangan dalam menetapkan
masing-masing metode. Uraian selanjutnya tidak akan mengungkap semua
jenis metode yang dikemukakan di atas tetapi membahas secara
singkat beberapa metode penelitian sederhana
yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan.
A. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif
memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual sebagaimana adanya pada saat
penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha
mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa
memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang
diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variabel.
B. Studi Kasus
Penelitian Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seseorang individu atau
kelompok yang dipandang mengalami kasus tertentu. Misalnya, mempelajari secara
khusus kepala sekolah yang tidak disiplin dalam bekerja. Terhadap kasus
tersebut peneliti mempelajarinya secara mendalam dan dalam kurun waktu cukup
lama. Mendalam, artinya mengungkap semua variable yang dapat menyebabkan
terjadinya kasus tersebut dari berbagai aspek.
Tekanan utama dalam studi kasus adalah mengapa
individu melakukan apa yang dia lakukan dan bagaimana tingkah lakunya dalam kondisi
dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Untuk mengungkap persoalan kepala sekolah
yang tidak disiplin peneliti perlu mencari data berkenaan dengan pengalamannya
pada masa lalu, sekarang, lingkungan yang membentuknya, dan kaitan
variabel-variabel yang berkenaan dengan kasusnya. Data diperoleh dari berbagai
sumber seperti rekan kerjanya, guru, bahkan juga dari dirinya. Teknik
memperoleh data sangat komprehensif seperti observasi perilakunya, wawancara,
analisis dokumenter, tes, dan lain-lain bergantung kepada kasus yang
dipelajari.
Setiap data dicatat secara cermat, kemudian dikaji,
dihubungkan satu sama lain, kalau perlu dibahas dengan peneliti lain sebelum
menarik kesimpulankesimpulan penyebab terjadinya kasus atau persoalan yang
ditunjukkan oleh individu tersebut. Studi kasus mengisyaratkan pada penelitian
kualitatif. Kelebihan studi kasus dari studi lainnya adalah, bahwa peneliti
dapat mempelajari subjek secara mendalam dan menyeluruh.
Namun kelemahanya sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang
diperoleh sifatnya subyektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan
dan belum tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama pada individu yang lain.
Dengan kata lain, generalisasi informasi sangat terbatas penggunaannya. Studi
kasus bukan untuk menguji hipotesis, namun sebaliknya hasil studi kasus dapat
menghasilkan hipotesis yang dapat diuji melalui penelitian lebih lanjut. Banyak
teori, konsep dan prinsip dapat dihasilkan dan temuan studi kasus.
C. Penelitian Survei
Penelitian survei cukup banyak digunakan untuk pemecahan masalah-masalah pendidikantermasuk kepentingan perumusan
kebijaksanaan pendidikan. Tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi tentang
variabel dari sekolompok obyek (populasi). Survei dengan cakupan seluruh
populasi (obyek) disebut sensus. Sedangkan survei yang mempelajari sebagian
populasi dinamakan sampel survei. Untuk kepentingan pendidikan, survei biasanya
mengungkap permasalahan yang berkenaan dengan berapa banyak siswa yang
mendaftar dan diterima di suatu sekolah? Berapa jumlah siswa rata-rata dalam
satu kelas? Berapa banyak guru yang telah memenuhi kualifikasi yang telah
ditentukan? Pertanyaan-pertanyaan kuantitatif seperti itu diperlukan sebagai
dasar perencanaan dan pemecahan masalah pendidikan di sekolah. Pada tahap selanjutnya dapat pula
dilakukan perbadingan atau analsis hubungan antara variabel tersebut.
D. Studi Korelasional
Seperti halnya survei, metode deskriptif lain yang sering digunakan
dalam pendidikan adalah studi korelasi.
Studi ini mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana
variasi dalam satu variable berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.
Derajat hubungan variable-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan
koefisien korelasi. Koefisien korelasi dapat digunakan untuk menguji
hipotesis tentang hubungan antar variabel atau untuk menyatakan besar-kecilnya
hubungan antara kedua variabel.
Studi korelasi bertujuan menguji hipotesis, dilakukan dengan cara mengukur sejumlah variabel dan menghitung koefisien
korelasi antara variabel-variabel tersebut, agar dapat ditentukan
variabel-variabel mana yang berkorelasi. Misalnya peneliti ingin mengetahui
variabel-variabel mana yang sekiranya berhubungan dengan kompetensi profesional
kepala sekolah.
Semua variabel yang ada kaitannya (misal latar belakang pendidikan,
supervisi akademik, dll) diukur, lalu dihitung koefisien korelasinya untuk
mengetahui variabel mana yang paling kuat hubungannya dengan kemampuan
manajerial kepala sekolah.
E. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan
yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian eksperimen merupakan metode
inti dari model penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode penelitian eksperimen, peneliti harus
melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi,
dan observasi. Dalam metode penelitian eksperimen, peneliti membagi objek atau
subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok
kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.
F. Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang dilakukan oleh
para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk
memperbaiki praktek yang dilakukan sendiri. Dengan demikian akan diperoleh
pemahaman mengenai praktek tersebut dan situasi di mana praktek tersebut
dilaksanakan. Terdapat dua esensi penelitian tindakan yaitu perbaikan dan
keterlibatan. Hal ini mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area
yaitu: (1) Untuk memperbaiki praktek; (2) Untuk pengembangan profesional dalam
arti meningkatkan pemahaman/kemampuan para praktisi terhadap praktek yang
dilaksanakannya; (3) Untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktek
tersebut dilaksanakan.
G. Metode Penelitian dan Pengembangan (R&D)
Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development
(R&D) adalah strategi atau metode penelitian yang
cukup ampuh untuk memperbaiki praktek. Yang dimaksud dengan Penelitian dan
Pengembangan atau Research and Development (R&D)
adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggung
jawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat
keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu
pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat
lunak (software), seperti program komputer untuk
pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun
model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, sistem manajemen, dan lain-lain.
Demikianlah beberapa metode penelitian dalam pendidikan, sumber utama
dari penulisan metode penelitian ini
yaitu dari Surya Dharma, MPA., Ph.D, (2008) Pendekatan,
Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar