setelah memahami
urutan proses penelitian secara umum kembali pada prumusan problematika dan
judl penelitian. apabila peneliti sudah merasa bahwa ia telah memiliki
problematika penelitian dan hal ini berarti bahwa peneliti dengan jelas sudah
menguasai permasalahan penelitiannya, maka ia dapat mencari rumsuan untuk
judulnya. rumusan problematika saja memang belum cukup, peneliti harus juga
mengetahui hal-hal lain yang berkaitan dengannya.
·
Berpatokan pada
masalah bukan pada judul skripsi yang ada
Walaupun judul selalu tercantum dibagian paling depan dari setiap
penelitian, tetapi tidak berarti penelitian berangkat dari judul. Bahkan untuk
jenis penelitian kualitatif, judul penelitian dapat dibuat setelah penelitian
selesai. Kekeliruan sebagian mahasiswa selalu menentukan judul berasal dari
judul yang sudah ada, padahal judul bisa diambil dari permasalahan yang ada
dalam mata kuliah, fenomena sehari-hari ditempat kerja, dari hasil sharing
seminar, pola pikir membuat judul dapat dilihat :
(1). Topik..(2).Masalah--> (3)Identifikasi
masalah...> (4) Batasan masalah ...> (5) Judul
Dari pola diatas maka judul penelitian itu sudah spesifik
karena berangkat dari batasan masalah. jadi variabel penelitian yang telah
dibatasi itulah yang diangkat menjadi judul penelitian. Masalah dapat dilihat
dari asumsi dasar (dasar berpijak masalah yang bisa dijadikan sebuah acuan
judul) seperti :
"Kesulitas mahasiswa STAI untuk
menghilangkan logat daerah saat pengucapan bahasa Arab"
"PT KAI seringkali terjadi kecelakaan yang
tidak bisa diprediksi"
·
Judul harus netral
Karena pada dasarnya meneliti adalah keinginan mengetahui data atau
gejala sebagaimana adaya (bukan sebagaimana seharusnya) maka judul penelitian
harus netral, tidak dipengaruhi unsur-unsur subyektif yang belum diketahui
kebenarannya. judul penelitian harus netral dan didasarkan pada bentuk-bentuk
permasalahan. untuk bentuk permasalahan deskriptsif yang bersifat estimasi
(yang menggambarkan keadaan satu variabel/uni variabel)
·
Teks judul
sederhana dan spesifik
untuk penelitian harus ada pembatasan maslah dengan memperkecil jumlah
variabel, memperkecil jumlah subjek penelitian, mempersempit lingkup wilayah
penelitian menggunakan instrumen dengan memilih metode pengumpulan data yang
lebih sederhana, menganalisis data dengan teknik yang tepat guna dan menyusun
laporannya sesingkat mungkin.
Sebuah judul harus
berisikan ;1). teks pengantar (analisa, hubungan dengan..., studi
deskriptif..., studi ekssploratif, dll); 2). variabel pokok yang merupakan
objek yang akan diteliti, 3). subjek penelitian tempat diperolehnya data
untuk variabel yang diteliti, 40. lokasi tempat penelitian dilaksanakan, 5).
waktu data penelitian diambil atau waktu penelitian dilaksanakan.Teks judul
dapat ditulis dalam skrisi seperti berikut :
1.
Peranan......................terhadap.........................................................................................
2.
pengaruh.....................terhadap........................................................................................
3.
pengaruh.....................dan......................terhadap.............................................................
4.
Hubungan
...................dengan...........................................................................................
5.
hubungan.....................dan.....................dengan................................................................
Judul penelitian selain berbentuk hubungan sebab-akibat bisa juga
bersifat komparatif (membandingkan), maka judulnya penelitian dengan teks yang
sering digunakan :
"Perbandingan...................antara...............................................................................................
"perbandingan..................... terhadap ........................................................................................
karena dalam penelitian kualitatif banyak variabel yang diamati dan masalah yang diteliti belum jelas, maka judul-judul penelitian tidak harus eksplisit serti pada batasan masalah. judul-judl penelitiannya masih bersifat sementara, dapat berubaha dan dapat dirumuskan judlnya setelah penelitian selesai.
"perbandingan..................... terhadap ........................................................................................
karena dalam penelitian kualitatif banyak variabel yang diamati dan masalah yang diteliti belum jelas, maka judul-judul penelitian tidak harus eksplisit serti pada batasan masalah. judul-judl penelitiannya masih bersifat sementara, dapat berubaha dan dapat dirumuskan judlnya setelah penelitian selesai.
·
Judul bisa juga dari pembimbing anda
Kalau Anda beruntung, bisa
saja dosen pembimbing sudah memiliki topik dan menawarkan judul skripsi ke
Anda. Biasanya, dalam hal ini dosen pembimbing sedang terlibat dalam proyek
penelitian dan Anda akan "ditarik" masuk ke dalamnya. Kalau sudah
begini, penulisan skripsi jauh lebih mudah dan (dijamin) lancar karena
segalanya akan dibantu dan disiapkan oleh dosen pembimbing. Akan tetapi
terlalu banyak mempunyai permasalahan lalu berkonsultasi dengan pembimbing,
setelah mengetahui adanya kesulitan lalu berubah ingin mengganti judul. dengan
proposal yang diajukan dengan berbagai alasan latar belakang masalah diajukan,
belum selesai terpikir masalah lain sangat menarik untuk diajukan kembali
menjadi sebuah judul. bisa jadi mahasiswa yang sering gunta-ganti judul tidak
menguasai permasalahan dengan baik. dipihak lain ada mahassiwa yang sulit
menemukan judul, tidak segan-segan meminta pada calon pembimbing atau judul
diberikan oleh dosen tapi kesulitan mencerna karena mahasiswa belum terbiasa
merangkai kata-kata, nasehat dosen sangat bermanfaat, tapi terkadang judul
skripsi pemberian dosen sulit dipahami oleh mahasiswa maknanya sehingga ada
kompromi semu padahal tidak paham dengan permasalahan.
Sayangnya, kebanyakan mahasiswa tidak memiliki
keberuntungan semacam itu. Mayoritas mahasiswa, seperti ditulis sebelumnya,
harus bersikap proaktif sedari awal. Jadi, persiapan sedari awal adalah sesuatu
yang mutlak diperlukan.
Idealnya, skripsi disiapkan satu-dua semester sebelum
waktu terjadwal. Satu semester tersebut bisa dilakukan untuk mencari referensi,
mengumpulkan bahan, memilih topik dan alternatif topik, hingga menyusun proposal
dan melakukan bimbingan informal.
Dalam mencari referensi/bahan acuan, pilih jurnal/paper
yang mengandung unsur kekinian dan diterbitkan oleh jurnal yang terakreditasi.
Jurnal-jurnal top berbahasa asing juga bisa menjadi pilihan. Kalau Anda
mereplikasi jurnal/paper yang berkelas, maka bisa dipastikan skripsi Anda pun
akan cukup berkualitas.
Unsur kekinian juga perlu diperhatikan. Pertama,
topik-topik baru lebih disukai dan lebih menarik, bahkan bagi dosen
pembimbing/penguji. Kalau Anda mereplikasi topik-topik lawas, penguji biasanya
sudah "hafal di luar kepala" sehingga akan sangat mudah untuk
menjatuhkan Anda pada ujian skripsi nantinya.
Kedua, jurnal/paper yang terbit dalam waktu 10 tahun
terakhir, biasanya mengacu pada referensi yang terbit 5-10 tahun sebelumnya.
Percayalah bahwa mencari dan menelusur referensi yang terbit tahun sepuluh-dua
puluh tahun terakhir jauh lebih mudah daripada melacak referensi yang bertahun
1970-1980.
Salah satu tahap persiapan yang penting adalah penulisan
proposal. Tentu saja proposal tidak selalu harus ditulis secara
"baku". Bisa saja ditulis secara garis besar (pointer) saja untuk
direvisi kemudian. Proposal ini akan menjadi guidance Anda selama penulisan
skripsi agar tidak terlalu keluar jalur nantinya. Proposal juga bisa menjadi
alat bantu yang akan digunakan ketika Anda mengajukan topik/judul kepada dosen
pembimbing Anda. Proposal yang bagus bisa menjadi indikator yang baik bahwa
Anda adalah mahasiswa yang serius dan benar-benar berkomitmen untuk
menyelesaikan skripsi dengan baik.
·
Judul yang sesuai
dengan tingkat analisa dan penentuan topik
kadang kala yang harus
dilakukan bagaimana cara menentukan sampai seberapa besar cakupan analisa. Hal
ini sangat penting karena dengan menentukan tema atau judul yang sesuai dengan
tingkatan analisa tepat maka anda akan lebih mudah menentukan rumusan masalah
dan pembatasan penelitian. Jadi, sebenarnya untuk menentukan judul dalam
berbagai kajian ilmu apapun tidaklah sesulit yang mahasiswa bayangkan.
Dalam penetuan topik disarikan bahwa topik harus
penting (significanne of topic), harus menarik perhatian penelitian
(interesting topic), harus didukung oleh data atau dngan kata lain untuk topik
harus tersedia datanya (obtainable data) dan topik penelitian harus dapat
dilaksanakan dalam arti sebatas kemampuan penelitian (manageble topic)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar